Senin, 09 Maret 2015

Shopaholic Partner #4



3 tahun aku berjalan sendirian. Dan sekarang aku sudah sangat menikmati kemandirian ini. Aku sudah sangat melupakan Bram, benar-benar lupa, aku harap. Setidaknya ada beberapa lelaki yang sedikit menghibur hatiku sebelum akhirnya aku memutuskan dia dengan perbandingan Bram. Bram, lagi-lagi bram seolah menghantui ku. Dia menjadi bayangan setiap laki-laki yang dekat denganku. Tuhan, ku mohon, hilangkan semua memori tentang Bram, aku ingin sekali benar-benar melupakan laki-laki yang sudah tidak lajang itu.
Satu minggu ini aku mengambil cuti untuk menghilangkan segala penat. Dan aku mulai berkemas, tiket pesawat menuju Paris pun sudah siap di tangan. Besok, aku akan menjadi surgaku dan semoga aku bisa benar-benar kehilangan ingatanku, karena akhir-akhir ini aku sedikit depresi karena terus-terusan mengingat Bram. Dan satu-satunya jalan adalah belanja. Ya, I’m addict to shop, and I can not handle myself. Like one of a quotes which I ever read that shopping is cheaper than a psychiatrist.

Paris, baunya sangat lezat untukku. It smells of heaven. Sore ini sepertinya sangat nikmat jika ditemani oleh secangkir kopi. Di sebuah cafe di sudut jalan aku pun menikmati espresso hangat. Dan besok adalah hari yang sangat aku nanti, Paris fashion week, I must attend, because I dont want to missed this invitation.
Setelah sedikit merasa tidak begitu kacau, aku pun berjalan menuju hotel. Aku sangat lelah hari ini dan aku harus mempersiapkan stamina untuk besok. Di saat yang sama, tiba-tiba aku mendengar seseorang memanggil namaku.
“Vell..!!” Tidak mungkin, aku pikir. Aku sama sekali tidak mengenal orang-orang di sekitar sini.
“Velly!!!” dia memanggil namaku sekali lagi. Mungkin bukan aku, ada satu juta orang yang memiliki nama sepertiku. Aku akan menengok ketika panggilan itu sudah 3 kali.
“Vellllly!!!!!!!” dan akhirnya, mau tidak mau aku harus menoleh ke belakang. Pandangan sedikit kabur dan kurang jelas karena aku tidak memakai softlense. Dan orang itu terlihat berjalan ke arahku.
Tiba-tiba laki-laki itu memelukku.
“Hey, I miss you sooo much!!!!!” kemudian dia melepas pelukannya. Dan aku masih terdiam.
“Hey, I’m Bram, do you remember?”
“No, who are you?” setelah menghela nafas yang sangat panjang, akhirnya, aku bisa mengatakan sesuatu.
“Ok, let me introduce  again, I’m Bramantyo, I come from Indonesia, I am CEO of F magazine in Holland, I’m single, and I miss my shopaholic girl, and you?
“I’m Vellynea, I’m a shopaholic, I’m an editor of Fash magazine, I’m a photograher, also The owner of Bell’s Boutique. I’m a single also.”
“Great, dou you need a partner to give alot of comments when you shop in everysingle day?”
“With my pleasure.” Jawabku dengan sejuta senyuman.  END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar