Minggu, 15 Maret 2015

Pernikahan Merah Muda Untuk Tiana #5



Aku kesal pada semua orang. Mereka tidak membawaku pulang ke rumah, bahkan mereka membawaku menginap di tempat yang aneh ini, apalagi orang-orang di sini. Semua terlihat pucat, botak, dan tidak bersemangat. Kata Bunda mereka adalah teman-temanku, tapi aku tidak mau seperti mereka. Aku tidak bisa lagi melihat pernikahan bersama Ayah dan Bunda, aku  tidak bisa lagi menonton film Barbie setiap pagi, aku tidak bisa lagi memilih dan berdandan seperti Bunda, rasanya mengerikan sekali. Walaupun Ayah dan Bunda sangat sering mengunjungiku, tapi tetap saja berbeda, aku masih kesepian dan seolah berada di planet lain. Apa jangan-jangan aku diculik oleh alien dan berada di ufo? Mungkin benar, karena orang-orang di sini tidak memiliki rambut, sama seperti alien.
Di rumah baru ku ini aku lebih senang bermain sendiri bersama boneka-boneka barbie ku. Aku merasa asing. Apalagi ada anak laki-laki botak yang selalu saja melihatku. Kadang dia duduk di sebalahku terus mengamatiku.
“Kamu mau apa? Mau menggangguku ya?” kataku dengan sedikit ketakutan.
“Namaku Arsa, kamu?” dia menyodorkan tangannya.
“Aku Tiana.” Jawabku sedikit kesal.
“Kamu sakit seperti kita juga ya?”
“Enggak, aku sehat kok.”
“Trus, kenapa kamu bisa di sini?”
“Bunda aku yang minta, katanya setelah 2 bulan di sini aku boleh menikah.”
“Menikah? Apa itu?”
“Menikah itu seperti Ayah dan Bunda, ketika aku memakai gaun berwarna pink, dan kamu memakai dasi berwarna pink, kamu ga pengen menikah?”
“Aku ga tau, aku cuma pengen rambutku bisa tumbuh lagi.”
“Emang rambut kamu kemana?”
“Dulu aku punya rambut, aku bisa menyisirnya tiap hari, tapi semenjak sakit kanker rambutku mulai rontok,”
“Kamu lucu, kayak tuyul, hehehe..”
“Liat saja, paling sebentar lagi kamu juga botak.”
“Ga mungkin, aku kan ga kayak kamu.”   (to be continue)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar