Minggu, 01 Maret 2015

Fashion Doctor #1



Hari ini aku bebas. Aku tidak lagi melakukan rutinitas yang seperti  3 tahun belakangan ini. Yes, I already resigned.  Dan moment berharga ini perlu aku rayakan bersama 2 sahabatku. Selang beberapa menit setelah itu muncul  Renath, sahabatku ini adalah seorang editor di sebuah majalah fashion internasional yang berada di Indonesia. Dan lihat apa yang dia jinjing, Harper textured-leather tote keluaran Victoria Becham seharga 2.700 dollar.  She is single, rich, fabulous, and she is a shopaholic.
Hey, how’s your feeling now?”  dia mencium kedua pipiku.
Am I look so desperate? Lets celebrate this big day !”
“Yaa, this big movement !” dan dia menimpaliku dengan semangatnya.
Dan selang beberapa menit setelah dia duduk, seperti tebakanku, dia langsung tidak sabar memamerkan tas barunya.
Hey, just look at what I wear today, she is textured-leather tote keluaran Victoria Becham, you must be envy to me, hehe..” dan dia dengan sengaja menaruh tas kesayangannya di atas meja, bahkan tepat di depanku.
What should I say? Wow! Something like that, haha..” jawabku santai sambil meneguk kopi.
No, you just say, You are crazy! Haha..” timpalnya dengan penuh ekspresi.
Dan selang satu jam munculah satu-satunya orang yang kutunggu. Bertha, serious woman, workaholic, busy, hectic, always have her own world, and shopaholic also.
Sorry, ladies.. Gila, meeting hari ini banyak banget, client western musti dilayani super.” Sambil menghampiri kami dan mencium kedua pipi kami.
“Hey, lo gila, liat muka lo kusam, udah berapa minggu lo ga ke dokter?” dan dengan sekejap Renath memandang wajah Bertha dengan seksama.
Whatever, yang jelas gue lebih sering ketemu client-client yang super ribet dan makan banyak lemak dan kolesterol!” 
“Haha, come on, this is a world, dont judge your self as a monoton lady, haha, just enjoy it , right?”
“Ya, you must enjoy your life, dan lo ga perlu stress out, trus ke psikolog lagi, spending alot of time and money again and again and again,haha..” timpalku.
“Bener banget! Mending buat beli birkini, louis voitton, clutch keluaran channel musim ini, itu jauh lebih memuaskan, ya kan nath?” tambah Renatha.
ABSOLUTELY RIGHT!” dan mulai aku perjelas dengan nada lebih tegas. Karena seperti biasanya, Bertha selalu sibuk dengan 3 gadget di tangannya, terus menunduk, mengetik, dan sesekali mengangkat telfon. 
“Haha, udah lah nath, dia emang selalu gila sendiri sama gadget-gadget nya, oiya, planning lo ke depan apa? After you resigned from your comfort zone yang gue pikir itu posisi emas, haha..” dan Renatha pun mulai memancingku dengan realita yang ada, bahwa aku sekarang resmi menjadi seorang pengangguran.
“Ya, gue belum tau sih, sebenernya gue pengen stay di London, gue pengen bener-bener concern ke fashion design, so I must take serious for this job. Dan menurut gue, gue harus mendalami itu semua,”
“Gila emang, lo bener-bener gila, take a big risk. Tapi gue dukung keputusan lo, jangan sampe hidup lo se-hectic dan se crowded dia.” Kata Renatha sambil menunjuk matanya ke arah Bertha.
“Haha, I won’t repeat the same things,”
“Trus klinik kecantikan lo?”
“Udah diurus sama temen-temenku, dan started from today, I will make a huge movement!” kataku dengan girang.
“Yeaaah !!! Tapi gue masih dapet diskon kan kalo perawatan di sana?”
Absolutely, haha, Im still the owner.”  to be continue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar