Minggu, 29 Maret 2015

3 Shortdays #6



#Day 3

Pagi ini aku terbangun lebih siang dari biasanya. Dan ketika aku membuka mata, dia sudah tidak ada. Hari ini di kantor ada sesi pemotretan, huhft, terpaksa aku tidak bisa mengantar Allan. Sangat sangat menyesal. Terlihat sebuah kertas dan kotak kecil di meja sebelah tempat tidur, aku pun tidak sabar membuka surat itu.


Dear My Little Bride,
I love you and I really want to be your husband.
Would you like to wait on me ?
If you say yes, wear that ring until I have done my study.
I love you more.
Take care, bride.


With love more,
A L L A N D Y



Ketika aku membuka kotak kecil terlihat cincin yang sangat indah, Frank Gehry® Torque Micro ring yang dia beli di Tiffany & Co. Indah sekali, dengan penuh antusias aku pun memakai cincin indah ini.
Hari ini aku seperti orang gila, ya, I’m engange! Rasanya aku ingin sekali berteriak agar dunia tau bahwa Allan baru saja melamarku. I’m become Miss Allandy, world!
Hari ini entah kenapa aku ingin sekali memakai Alexa Admor assymetrical hem black dress yang aku padukan dengan Black and White Floral Print Jacket yang aku beli online di like shop. Dan tas Black party messenger bag with fastener dari Zara. Lengkap sudah kehitamanku hari ini, entah kenapa tanpa berfikir memikirkan paduan baju, tangan ini seolah berjalan dan terarah sendiri. Aku harus menuruti hati nurani.
Di kantor aku terus saja memegangi cincin ini. Rasanya masih seperti mimpi, ini adalah Tiffany’s ring, just like in my dreams. Allan memang benar-benar memahamiku seutuhnya. Rasanya sudah tidak sabar aku menunggu untuk melihat wajah dia tiap pagi.How’s wonderful life is. Dan tiba-tiba Landa membangunkanku dari mimpi ku tentang Allan.
“Woy, ngelamun aja lo, udah makan siang nih, mau bareng?”
“Boleh,”
Wait, it is a tiffany’s ring, right? Pria charming mana yang baru aja ngelamar lo? It is so classy, Andrea..”
“Hehehe, Allan..”
Congratulation. Lo musti ngerayain, ini ga cuman tentang pertunangan, ndre, it’s about Tiffany..” kata Landa dengan penuh antusias.
“Gue traktir lo siang ini,”
“Yeah, It’s a must, hehe..”
Kami pun memutuskan makan siang di sebuah resto di depan kantor, yah, di sana ada tv, setidaknya ada hiburan selain mendengarkan Landa mengoceh ini itu.
Menu favoritku, spagetti, langsung saja aku teringat Allan. Oh, Allan, I’m crazy about you !
Ketika sedang asik menikmati spagetti sambil membayangkan wajah Allan, Landa tiba-tiba bergumam.
“Dasar Indonesia, perasaan pesawat jatuh mulu.”
“Pesawat apa?”
“Tuh, di berita..”



Tidak ada komentar:

Posting Komentar