Jumat, 06 Maret 2015

I’M FINALLY ENGAGE (Tiffany & Co 1837 Lock Ring) #4



Paris. Aku sangat menikmati saat-saat indah ini. Aroma paris memang terasa seperti surga. I love this place. Melia, shopaholic, pretty, classy, rich, glamour, brave, confident, fashionable, and I love her. Begitu pertama kali menginjakkan kaki di Paris, dia pun mulai merangkul ku ke Avenue Montaigne dan dia mulai gila di sana. Chanel, Louis Vuitton (LVMH), Dior dan Givenchy dia sangat mencintai nama-nama itu. Dan tempat inilah yang membuatku sangat merindukan Paris. Setelah menemani si gila fashion ini belanja kami pun menghabiskan makan sore di sebuah restoran kawasan Avenue Montaigne, yaitu L’Avenue Resto, suasana outdoor membuat makan sangat menyenangkan. Aku pun langsung memesan menu favorit ku, Beef Gorgiana 1986, yaitu tumisan antara tenderloin, jamur bergalur, molases, dan rum. Benar-benar nikmat, aku merasa seperti berada di era Gorgina tahun 1986. Kemudian dengan antusias Mel pun mulai memesan menu andalan di restoran ini, Mignonettes Mercurio 1978, yaitu tumisan daging terderloin, garlic,  jamur, red wine, dan cream.
“Lo tau, tempat ini adalah tempat favorit gue dan Stane, dulu, haha..”
“Gue tau, lo punya sejuta kenanngan dengan satu juta lelaki, you are a player, right?”
No, I’m just a tester, haha..”
“Hahaha, I know you, lo emang suka dengan hal-hal yang baru,”
“Dan lo selalu terperangkap dengan masa lalu lo, itu sangat menyedihkan”
“I know, gue sayang Don, dan sampe sekarang sayang itu selalu ada, dan lo tau kan udah berapa kali dia berniat ngelamar gue, dan gue selalu nolak, karena tiap kali dia ngomong hal serius itu selalu aja ga tepat, yang gue masih jadian sama Andra lah, yang gue pas lagi deket sama Dion lah, dia emang selalu ada-ada aja, mel. Kadang di saat gue pengen ngejalanin hubungan yang wajar sama dia, giliran dia tergila-gila dengan Belle lah, Andien lah, atau si bule Kate lah. Mungkin emang ini jalan yang paling baik buat kita berdua,”
“Gue ga suka tingkah Don ke lo, you know, I hate his attitude, not a Don as a human, and you know what, it just because he always hurt you again and again.”
Yeah, and I really enjoy with this kind of feeling.”
“As your friend, I just suggest you to think back about what kind of relatonship between you and Don, if you don’t want a kind of formal or serious commitment, just let him go, I know Don, he is a kind of man who want a serious relationship, you know how old are he, right?”
Ok, I will think it back, dan sekarang Don udah ga kayak dulu lagi, dia emag udah berubah jadi apa yang gue mau, tidak begitu mempedulikan dengan status.”
“Dan lo bahagia dengan itu?”
Akhirnya akupun tidak bisa menjawab pertanyaan Mel. Dia memang pandai sekali membuatku terpojok dan memikirkan kembali hal – hal itu secara matang. Tepat, dia pandai sekali membuatku tidak bisa tidur semalaman.
Malam ini aku memikirkan kata-kata Mel, dan ada benarnya juga. Aku egois sekali kalau terus-terusan memikirkan yang aku mau, selama ini hubungan yang tidak jelas dengan Don adalah keputusan sepihak, itu yang aku mau, dan Don menurutinya. Tanpa aku memikirkan apa yang Don mau. Walaupun aku pikir sekarang sia-sia, sepertinya Don sudah mulai menikmati semua aturan  yang aku buat dengan penuh keegoisan itu.  to be continue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar