Minggu, 08 Maret 2015

Shopaholic Partner #2



Pagi-pagi sekali Bram sudah membangunkanku. Ya, dia memulai kebiasaan dia yang dulu, mengacak-acak kamarku dengan lemparan bantal dan guling.
“Emmhhh, apaan siiih!!! Masih subuh tau!!!”
“Udah jam 9, kamu ga kerja?”
Oh my God!!!!” aku pun kelimpungan mengambil handuk, dan segera berlari ke kamar mandi. Matilah aku kalau aku harus telat dan telat lagi ke kantor, bisa bisa aku dapat SP3. Jangan sampai.
Beberapa menit kemudian di dalam mobil.
“Apa kamu sekelimpungan ini tiap pagi?”
“Mungkin.”
Dan setelah melewati beberapa blok dari rumah.
Oh my.. Kenapa gue masih pake sendal?!!!”
“Hahahaha, you’re right, you look so mess, I mean, messer, hahaha..”
“Kayaknya kita musti puter arah deh buat ambil sepatu,”
“Udah, daripada kamu sangat terlambat, lebih baik pakai sepatu itu deh, di belakang ada heels temen aku, sepertinya seukuran sama kamu,” tanpa harus berfikir aku pun langsung memakai sepatu mahal itu. Selanjutnya, timbul sejuta pertanyaan besar. Kemaren saat makan, tiba-tiba ada seorang gadis cantik menghampiri Bram, dan sekarang ada sepasang sepatu berhak tinggi di mobil Bram. Ini memang benar-benar aneh. Dia sekarang seperti sebuah teka-teki, dan tidak seterbuka dulu.
Do you have a girl..” belum sempat aku melanjutkan pertanyaan itu Bram pun memotong perkataanku.
“Udah sampai, kamu ga mau kan kena SP3?”
“Ya ya ya, Ok, bye,”
“Yes, take care..”

Fash magazine, sudah setahun ini aku bekerja sebagai stylish di tempat ini, selain freelance aku menjadi fotografer di beberapa majalah lain. Aku mencintai segala sesuatu dengan kamera. Dan aku sangat suka sekali bereksperimen dengan segala sesuatu yang tidak masuk akal. Aku sangat mencintai pekerjaanku, kecuali satu hal, ya, benar, adalah jam kantor. Itu harus memaksaku untuk bangun pagi dan kelimpungan setiap hari. Membuat hari-hari ku serasa dikejar deadline. Bahkan deadline waktu ini jauh lebih menyiksa daripada deadline pekerjaanku sendiri. Selain itu setiap bulan aku pun mengisi sebuah kolom style add di sebuah majalah fashion lain.
Tepat pukul 5 sore. I need a cup of coffee. Dan Bram sudah di depan kantor.
“Hey,”
“Yeah, I need a cup of coffee, maybe we should go to coffee shop first.”
“Baiklah,”
Dan saat aku masuk ke mobil Bram tercium bau parfum yang sangat menyengat. Aku hafal sekali bau ini, ini adalah bau parfum Dior. Ya, bau parfum seorang wanita.
It smell so Dior.” Sindirku
“Ya, you have a great smell.”
“Ya, oiya, hari ini lo ada acara ga?”
“Wanna have some shopping?”
Yes,”
“Ok, Miss shopaholic, I’m on you..”
“Yippie...” aku sangat senang dan antusias. Dan sekarang aku merasa seperti seorang selingkuhan, entah kenapa.
Kami menghabiskan hari ini dengan berbelanja, inilah saat yang sangat aku nanti selama satu tahun. Sungguh sangat menyenangkan. Seandainya. Aku bisa melakukan ini setiap saat.  to be continuehttp://dewankusmono.blogspot.com/2015/03/lady-and-exboss-3.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar