Jumat, 06 Maret 2015

I’M FINALLY ENGAGE (Tiffany & Co 1837 Lock Ring) #5



Akhirnya aku pun kembali ke rumah. Setelah satu minggu rasanya sangat lama sekali, I really miss Don so much. Sesampainya di rumah seperti biasa, Don belum ada di rumah. Setelah kepulanganku dari Paris aku banyak menghabiskan waktu dengan menyendiri, dan sekarang aku masih menyendiri dengan lagu nothing last forever yang aku putar lagi dan lagi. Ini yang sedang aku rasakan. Dia memang benar-benar indah, aku cinta dia, tapi kadang aku merasa tiba-tiba kehilangan dia, entah kenapa perasaaan memiliki dia sementara membuatku  sangat gila. Dia datang dengan tiba-tiba, ikatan pun tidak ada diantara kita, tapi yang aku rasakan dia sudah seperti orang yang benar-benaraku sayang, begitu juga dia. Aku memang tidak suka dengan sebuah hubungan, ya, I dont want this kind of relationship bind me. Dan wajar, kalo ini aku rasakan, karena aku sendiri yang membuat aturan ini. Kadang dia menentang ini, dan tiba-tiba selalu luluh dan meng-iya kan semua argumen-argumenku. Yang menjadi prinsipku adalah, aku benci sebuah hubungan dengan satu kata ikatan, entah pacaran, suami istri, atau yang lainnya. Dengan kata ikatan itu membuat kita untuk tidak sebebas dulu. Ya, aneh, tapi menurutku itulah yang membuatku sanagt menikmati hidupku. Hubungan itu hanya didasari rasa percaya tanpa ada ikatan apapun.
Entah setan cupid apa yang merasuki otakku, aku bingung dan kesal. Rasanya aku benar-benar muak dengan semuanya, aku terjepit dalam keadaan yang aku desain sendiri. Dulu dia memaksaku untuk membuat hubungan ini menjadi formal, dia ingin melamarku, kemudian menikahiku, dan aku selalu menolaknya mentah-mentah dengan ribuan argumen. Sudah 3 tahun aku meyakinkan dia, dan akhirnya, masa inilah yang sebenarnya aku inginkan. Dia mulai sangat menikmati sebuah hubungan tanpa ikatan ini. Dan aku, mulai ragu dengan aturan itu sendiri. Aku mulai merasa dia seperti hantu, yang dengan bebasnya keluar masuk rumah, tidur dan lain sebagainya, dan kemudian pergi tanpa kabar berhari-hari.
“Loni, what are you doing here? Cold outside, young girl,”
“Hmmm, finally you’re home, masuk duluan aja, aku lagi pengen disini sendirian,”
“Are you ok?”
“Yeah, I’m fine.”
Ok..” dan kemudian tanpa rasa peduli dia meninggalkanku. Itulah dia sekarang. Itulah dia yang aku inginkan selama ini. Aku selalu menanamkan bahwa aku dan dia punya dunia sendiri, kadang kita harus punya wantu untuk sendiri, dan apapun itu, tidak ada yang boleh mengganggu ketika salah satu dari kita mengatakan bahwa ‘aku ingin sendiri’. Sebenarnya hari ini bukan itu yang aku inginkan, aku ingin dia peduli denganku, menanyakan keadaanku, menghiburku. to be continue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar