Senin, 09 Maret 2015

Shopaholic Partner #3



Satu minggu memang terasa sangat singkat. Waktu yang selalu aku habiskan bersamanya seperti bagaikan satu kedipan mata. Dan hari ini Bram harus kembali lagi ke Belanda. Baiklah, aku pun harus menjalan kemandirian ini lagi. Cukup sudah dia memanjakanku.
Ok, see you next year,” itulah kata-kata yang mengawali perpisahan ini. Dan kejadian buruk ini lagi-lagi terjadi di bandara. I hate airport.
“Ya ya ya.” Dan tiba-tiba seorang wanita cantik bertas LV itu datang menghampiri kami dengan jinjingan koper.
“Honey, hey, and you?” kata dia kebingungan sambil menunjuk ke arahku.
Let me introduce, she is my closest friend,”
“Oh, I see, you must be Vela, right? I’m Viola, his girlfriend, nice to meet you..”
“Aa ee aa, you’re right, I’m his friend, nice to meet you too.” Aku gugup, tak bisa berkata-kata, dan terdiam beberapa saat. Bram ternyata punya pacar, sudah aku tebak. Dan tepat sekali tebakanku itu. Hebat.
Ok, Bram I think I must go, bye.” kataku. Dan mungkin jika dalam waktu 15 detik aku tidak beranjak dari tempat ini, aku bisa memukul wanita ini, dan merobek-robek wajah Bram. I have had enough! Dan aku pun langsung berlari, aku harus segera meninggalkan pasangan itu.
“Hey vel, vel..!!!!”
Rasanya aku ingin lompat dari gedung bertingkat. Rasanya aku ingin sekali memasukkan diri ke jurang. Rasanya aku ingin sekali meminum obat nyamuk cair. Rasanya aku ingin menggantung diri. Ini yang sedang aku rasakan sekarang. Bram sudah memiliki seorang gadis yang sangat sempurna. Dan aku, bukanlah apa-apa lagi di mata dia. Baiklah, selamat Velly, kamu sekarang resmi menjadi seorang wanita lajang yang sangat merana. Benar-benar kasihan.  to be continue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar