Kamis, 12 Maret 2015

Lady and Exboss #6



Sore ini aku putuskan untuk membawa Lona bertemu sahabat-sahabat nya di klinik. Dan aku pun bertemu sahabatku, Liza. Kemudian obrolan pun terjadi di coffee shop klinik Liza. Ya, dia mulai mengembangkan bisnisnya.
“Long time no see you, Lady.”
“Yeah, I miss you soo..”
“I am single!”
“Oh, congratulation.. Duh, sorry sorry gue ga tau musti sedih atau seneng denger kabar ini.”
It’s ok, lo boleh bahagia, haha..”
“Are you Ok?”
“Yeah, aku dan Benni adalah partner dan teman yang sangat sempurna,”
“That was I told you. So?”
“So, I’m here, hehehe..”
“No, are you really single? Maksud gue, lo ga naksir atau ditaksir orang?”
“Im totally single, why?”
 “Ok, I must told you, akhir akhir ini hampir setiap hari dia dateng ke sini.”
For what? Udah gila dia?!! Bukannya dia benci hewan?” aku terlihat sangat terkejut.
No, he waited for you everysingle day, kayak ada sesuatu yang pengen dia bliang ke lo, I don’t know, tapi yang pasti ketika gue bilang lo udah punya cowok, dia bener-bener putus asa dan ga pernah ke sini lagi semenjak hari itu.”

Beberapa saat kemudian tercium bau yang khas. Oh, ini mengingatkanku pada bau kekejaman yang selalu membuat denyut nadiku selalu melompat.
“It’s better I go, Ok, gue masih ada pasien, enjoy all.”
Dan laki-laki yang jauh lebih tua 5 tahun dari aku ini semakin terlihat. Dia berdiri tepat di depanku dengan wajah yang sangat acak-acakan. As usual.
Ok, what do you want for me, my crazy Ex Boss?” kataku dengan sinis.
Break your boyfriend.” Dan wajahnya yang begitu datar terlihat semakin bodoh di depanku. Aku pun terdiam, seketika aku menghentikan secangkir kopi yang sudah hampir menempel dibibir. Aku ingat sekali saat dimana aku pernah menjalin hubungan dengannya. Jahatku ketika dulu dia memutuskanku tanpa sebab. Ada rasa trauma dan mengharap, perasaan ini bercampur aduk menjadi satu.
“Be my wife.” Tambahnya tanpa memandangku sama sekali.
“…………………………..”  aku masih saja terdiam.
I can’t live without you. I mess. Dan diapun tiba-tiba memelukku dengan sangat erat. END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar