Senja, kau datang ketika buta.
Hari ini adalah malam terakhirku menempati ruangan ini. Dan aku resmi
menjadi seorang pengangguran. Aku memutuskan untuk resign dari biro iklan ini. Hanya dengan bermodalkan kamera aku
berencana untuk menjadi backpacker.
Gila memang, tapi keinginan dan impian ini memang sudah tidak bisa lagi
ditahan. Dan siang ini.
“Lo serius resign?”
“Absolutely,” jawabku dengan
sangat mantap.
“Lo udah sinting kali ya, gila, gue ga habis pikir. Ada berapa ribu
orang yang pengen nempatin ruangan lo, dan ini, lo malah sia-sia-in gitu aja, out of my mind.” Dan Dito mulai
melebih-lebihkan.
“Gue emang udah gila.”
“Kapan lo resmi cabut?”
“Besok, gue udah ajuin resign
dari 3 bulan yang lalu asal lo tau, dan akhirnya, di acc juga.”
“Lo bener-bener udah ga waras.”
“Emang, haha.. “ dan perbincangan kecil di coffe corner ini berakhir.
Pagi ini aku berkemas dengan bawaan yang sangat minim. Akhirnya,
setelah mengumpulkan uang bertahun-tahun, aku bisa melakukan hal nekat ini.
Passport, kamera, ransel, siap, dan Spanyol aku siap untukmu. Aku sudah tidak
sabar membanyangkan indahnya negara itu. Dimana bangunan-bangunan indah dan
kuno berjajar di sana, dengan view
yang sangat sempurna. Tangan ini sungguh gatal membayangkan eksekusi jepretan
di sana. (to be continue)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar