Hari ini aku
bebas. Aku tidak lagi melakukan rutinitas yang seperti 3 tahun belakangan ini. Yes, I already resigned. Dan
moment berharga ini perlu aku rayakan bersama 2 sahabatku. Selang
beberapa menit setelah itu muncul Renath,
sahabatku ini adalah seorang editor di sebuah majalah fashion internasional
yang berada di Indonesia. Dan lihat apa yang dia jinjing, Harper textured-leather tote keluaran Victoria Becham seharga 2.700
dollar. She is single, rich, fabulous, and she is a shopaholic.
“Hey, how’s your feeling now?” dia mencium kedua pipiku.
“Am I look so desperate? Lets celebrate this
big day !”
“Yaa, this big movement !” dan dia menimpaliku dengan semangatnya.
Dan selang
beberapa menit setelah dia duduk, seperti tebakanku, dia langsung tidak sabar
memamerkan tas barunya.
“Hey, just look at what I wear today, she is
textured-leather tote keluaran Victoria
Becham, you must be envy to me, hehe..” dan dia dengan sengaja menaruh tas
kesayangannya di atas meja, bahkan tepat di depanku.
“What should I say? Wow! Something like that,
haha..” jawabku santai sambil meneguk kopi.
“No, you just say, You are crazy! Haha..”
timpalnya dengan penuh ekspresi.
Dan selang satu
jam munculah satu-satunya orang yang kutunggu. Bertha, serious woman, workaholic, busy, hectic, always have her own world, and
shopaholic also.
“Sorry, ladies.. Gila, meeting hari ini
banyak banget, client western musti
dilayani super.” Sambil menghampiri kami dan mencium kedua pipi kami.
“Hey, lo gila,
liat muka lo kusam, udah berapa minggu lo ga ke dokter?” dan dengan sekejap
Renath memandang wajah Bertha dengan seksama.
“Whatever, yang jelas gue lebih sering
ketemu client-client yang super ribet dan makan banyak lemak dan kolesterol!”
“Haha, come on, this is a world, dont judge your
self as a monoton lady, haha, just enjoy it , right?”
“Ya, you must enjoy your life, dan lo ga
perlu stress out, trus ke psikolog
lagi, spending alot of time and money again and again and again,haha..” timpalku.
“Bener banget!
Mending buat beli birkini, louis voitton,
clutch keluaran channel musim
ini, itu jauh lebih memuaskan, ya kan nath?” tambah Renatha.
“ABSOLUTELY RIGHT!” dan mulai aku
perjelas dengan nada lebih tegas. Karena seperti biasanya, Bertha selalu sibuk
dengan 3 gadget di tangannya, terus menunduk, mengetik, dan sesekali mengangkat
telfon.
“Haha, udah lah
nath, dia emang selalu gila sendiri sama gadget-gadget nya, oiya, planning lo ke depan apa? After you resigned from your comfort zone yang gue pikir itu posisi
emas, haha..” dan Renatha pun mulai memancingku dengan realita yang ada, bahwa
aku sekarang resmi menjadi seorang pengangguran.
“Ya, gue belum
tau sih, sebenernya gue pengen stay
di London, gue pengen bener-bener concern ke fashion design, so I must take serious for this job. Dan
menurut gue, gue harus mendalami itu semua,”
“Gila emang, lo
bener-bener gila, take a big risk.
Tapi gue dukung keputusan lo, jangan sampe hidup lo se-hectic dan se crowded
dia.” Kata Renatha sambil menunjuk matanya ke arah Bertha.
“Haha, I won’t repeat the same things,”
“Trus klinik
kecantikan lo?”
“Udah diurus
sama temen-temenku, dan started from
today, I will make a huge movement!” kataku dengan girang.
“Yeaaah !!! Tapi
gue masih dapet diskon kan kalo perawatan di sana?”
“Absolutely, haha, Im still the owner.” to be continue
Tidak ada komentar:
Posting Komentar