Kasih Bunda kepada Tiana tak terhingga sepanjang masa.
Hanya memberi, tak harap kembali,
bagai sang surya menyinari dunia.
Namaku Altiana Nasilla, teman-teman
sering memanggilku dengan Tiana, begitu juga dengan ayah dan bundaku. Aku
berumur 6 tahun, dan sekarang aku sudah kelas 1 SD. Aku menyukai warna pink,
hampir semua barang-barang di kamarku berwarna pink, bahkan semua warna bajuku
berwarna pink. Impianku adalah menikah dengan memakai gaun berwarna pink, aku
ingin sekali menikah seperti Ayah dan Bunda dan hidup bahagia selamanya.
Hampir setiap hari di mobil aku
selalu menceritakan impianku untuk menikah dengan gaun berwarna pink, dan Bunda
selalu mengabaikanku, dia bilang aku masih kecil, belum boleh menikah, seperti
pagi ini.
“Bunda, aku pengen deh menikah
seperti Ayah dan Bunda. Nanti aku pakai gaun pink, terus bunga nya juga pink,
nanti pengantin lelakinya pakai dasi berwarna pink,” kataku sambil terus
memainkan boneka barbie kesayanganku.
“Sayang, kamu masih kecil, belum
boleh menikah.”
“Jadi kapan dong Bun, Tiana boleh
menikah?”
“Nanti kalo Tiana udah dewasa.”
“Kira-kira Tiana kapan ya Bun
dewasanya?”
“Kalo sudah bekerja seperti Bunda,”
“Oo, begitu ya Bun, jadi Tiana
boleh menikah kalo nanti sudah bisa menyetir mobil sendiri seperti Bunda?”
“Kalo sudah bisa membeli mobil
sendiri.”
“O, gitu ya, tapi Tiana pasti
menikah kan Bun?”
“Iya sayang, udah sana ke sekolah, ngomongin
menikah-menikahnya nanti lagi ya, oiya, nanti Ayah yang jemput Tiana,”
“Oke deh Bunda, Tiana berangkat ke
sekolah dulu ya,” setelah mencium Bunda aku pun segera turun dari mobil dan
menyambut sekolah baruku dengan penuh keceriaan sambil terus memikirkan
bagaimana caranya aku bisa segera membeli mobil sendiri dan belajar menyetir,
aku harus menabung, hemat. (to be continue)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar