Hari
senin adalah hari yang sangat melelahkan. Kulepas semua penatku kembali ke
coffee shop ini, berharap lelaki itu kembali lagi. Sudah hampir 3 minggu ini
aku menunggunya, dalam hati yang paling dalam benar-benar aku berharap bertemu
dengan dia. Oh iya, aku hampir lupa untuk menghubungi pacarku. Ya, I have a boyfriend, and he work miles
away from here. Seharusnya aku menghubungi dia, memberi kabar, dan banyak
bercerita, namun rasanya jenuh dengan rutinitas itu. Lelaki yang aku temui di
coffee shop ini membuatku lupa kalau aku masih memiliki dia, pacarku. Tiba-tiba
telfon berdering.
“Hallo, sayang, how’s
your day?” katanya.
“Just ordinary, like
yesterday, what about you?”
“I miss you already, I
just wanna hear your voice actually, tell me what did you do?”
“Nothing, I just work,
busy, a lot of deadline, and….”
“And?”
“Hmmm, I’ve got to go,
call me tonight, bye,”
Akhirnya
dia muncul juga, dan aku pun mulai menyibukkan diri dan berharap dia
menghampiriku lagi. Rasanya bodoh ketika ternyata dia duduk bersama seorang
wanita cantik dan begitu asyik bersenda gurau. Mereka tampak begitu mesra, ya,
aku rasa itu pacarnya. Mood ini mendadak down, dan rasa malas pun mulai
menggeliat. Lebih baik aku pergi, aku tampak begitu bodoh di sini.
Aku
ambil semua barangku dan kujinjing tas kesayanganku dengan begitu terburu-buru.
Sesampainya di rumah perasaan kesal mendadak membuatku untuk tidak melakukan
apapun. Karena perasaan ini menjadi tiba-tiba sangat kesal ketika melihat dia
berdua dengan wanita lain. Bodoh bukan? Gila bukan? Ya, aku memang sedang gila.
Telfonpun
bordering lagi.
“Hallo?”
“Sayang, tadi kamu
kenapa tiba-tiba tutup telfon?”
“Oh, tadi baterai mau
abis,”
“Oh, okey, are you
oke?”
“Not really.” Jawabku
ketus.
“Why?”
“I don’t know, I think
I’m not in a good mood.”
“Oh, so sorry to hear, sayang. Oiya, bulan depan aku bisa
cuti, so, prepare your self to have a mini trip, hehehe..”
“Oh, ya..”
“Hey, are you oke?”
“Im not in a good mood,
so, bye.” Jawabku ketus.
“Oh, whats wrong with
you? Are you oke? I just worry bout
you,”
“Im Oke, I need to get
sleep, okey, bye.”
Rasanya
jenuh sekali menjalani hubungan yang seperti ini. Hubungan yang datar, dan aku
rasa terlalu sempurna. (to be continue)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar