3 tahun aku berjalan sendirian. Dan sekarang aku
sudah sangat menikmati kemandirian ini. Aku sudah sangat melupakan Bram,
benar-benar lupa, aku harap. Setidaknya ada beberapa lelaki yang sedikit
menghibur hatiku sebelum akhirnya aku memutuskan dia dengan perbandingan Bram.
Bram, lagi-lagi bram seolah menghantui ku. Dia menjadi bayangan setiap
laki-laki yang dekat denganku. Tuhan, ku mohon, hilangkan semua memori tentang
Bram, aku ingin sekali benar-benar melupakan laki-laki yang sudah tidak lajang
itu.
Satu minggu ini aku mengambil cuti untuk
menghilangkan segala penat. Dan aku mulai berkemas, tiket pesawat menuju Paris
pun sudah siap di tangan. Besok, aku akan menjadi surgaku dan semoga aku bisa
benar-benar kehilangan ingatanku, karena akhir-akhir ini aku sedikit depresi
karena terus-terusan mengingat Bram. Dan satu-satunya jalan adalah belanja. Ya, I’m addict to shop, and I can not handle
myself. Like one of a quotes which I ever read that shopping is cheaper than a
psychiatrist.
Paris, baunya sangat lezat untukku. It smells of heaven. Sore ini sepertinya
sangat nikmat jika ditemani oleh secangkir kopi. Di sebuah cafe di sudut jalan
aku pun menikmati espresso hangat.
Dan besok adalah hari yang sangat aku nanti, Paris fashion week, I must attend, because I dont want to missed this
invitation.
Setelah sedikit merasa tidak begitu kacau, aku pun
berjalan menuju hotel. Aku sangat lelah hari ini dan aku harus mempersiapkan
stamina untuk besok. Di saat yang sama, tiba-tiba aku mendengar seseorang
memanggil namaku.
“Vell..!!” Tidak mungkin, aku
pikir. Aku sama sekali tidak mengenal orang-orang di sekitar sini.
“Velly!!!” dia memanggil namaku sekali lagi. Mungkin
bukan aku, ada satu juta orang yang memiliki nama sepertiku. Aku akan menengok ketika panggilan itu sudah 3 kali.
“Vellllly!!!!!!!” dan akhirnya, mau tidak mau aku
harus menoleh ke belakang. Pandangan sedikit kabur dan kurang jelas karena aku
tidak memakai softlense. Dan orang itu
terlihat berjalan ke arahku.
Tiba-tiba laki-laki itu memelukku.
“Hey, I miss you
sooo much!!!!!” kemudian dia
melepas pelukannya. Dan aku masih terdiam.
“Hey, I’m Bram,
do you remember?”
“No, who are
you?” setelah menghela nafas
yang sangat panjang, akhirnya, aku bisa mengatakan sesuatu.
“Ok, let me
introduce again, I’m Bramantyo, I come
from Indonesia, I am CEO of F magazine in Holland, I’m single, and I miss my shopaholic
girl, and you?”
“I’m Vellynea,
I’m a shopaholic, I’m an editor of Fash magazine, I’m a photograher, also The
owner of Bell’s Boutique. I’m a single also.”
“Great, dou you
need a partner to give alot of comments when you shop
in everysingle day?”
“With my
pleasure.” Jawabku dengan sejuta
senyuman. END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar