Akhirnya setelah aku
putuskan resign dari tempat kerja gila itu akupun mulai mengambil liburan ke
Spanyol. Semoga setelah semua liburan ini hidupku menjadi baru di tempat kerja
yang baru. Benar-benar sangat antusias.
Bandara Soekarno-Hatta, mengawali jalanku menuju surga dunia. Di sana aku ada
seorang sepupu yang siap menjadi tourist
guide.
“Welcome, Spain.. so,
how’s your flight?”
“I was really excited! I
can not wait so long to arrive here.”
“Good, so, are you ready
for Spain?”
“Sure!” jawabku dengan penuh semangat.
“I miss you so much,
finally we met again after a long long years ago.”
“Yeah, finally, John,
after 8 years.”
Spanyol, tempat liburan yang sangat menarik.
John, sepupuku sangat antusias menerima kedatanganku. Dan di
sepanjang perjalanan aku hanya bisa berdecak kagum. Benar-benar indah. Hari-hari
ku di Spanyol sungguh sangat menakjukan. Aku benar-benar melupakan that crazy dog.
Rasanya benar-benar
antusias berada di sini. Sedihnya ketika hari ke 7 aku harus meninggalkan
tempat ini. Mungkin aku belum siap menghadapi hidupku yang baru atau mungkin
aku sudah sangat merindukan bos itu. Perasaan ini pun mulai berkecambuk.
Malam terakhir ini aku
pun mulai berbincang dengan John, ya, karena benar-benar aku membutuhkan
seorang teman sekarang ini. Perasaan ini bergejolak, entah seperti apa.
“Hey, are you oke? You
look so sad,”
“Ya, I don’t know what
should I do after that, I just resigned from my office,”
“Seriously? Why don’t
you tell me, I mean I could help you,”
“It sounds embrassing, I
resigned just because I don’t like my Boss,”
“Just it?” Tanya John
karena dia rasa ada bagian yang aku hilangkan.
“I don’t know, John. He
is my ex boyfriend, and he always angry days by days, that’s crazy, I had have
enough.”
“That’s why you resigned
and you took a holiday?”
“Ya, I hope it can erase
all my bad day yesterday, “
“Or you still love him
so you sad because started from tomorrow you will never see him again?”
“Huhft, I don’t know my
feeling right know, Its crazy, hik…”
“Its oke,” dan akupun
tak kuasa untuk menahan semua rasa sedih ini di pundak John. Ya, aku bingung,
kenapa rasanya tidak bersemangat untuk pulang ke Indonesia. Apa karena aku
sudah tidak bisa lagi bertemu dengannya. Entahlah. to be continue
Tidak ada komentar:
Posting Komentar