Satu minggu
berlalu dengan sangat aneh. Don, yang biasanya selalu ceria, dia terlihat
sangat dingin denganku. Aku benar-benar tidak memahami dia sejak aku
meninggalkan dia di Paris minggu lalu. Dia seperti bukan dia. Begitu juga aku,
aku lebih sering menyendiri, melamun, dan murung. Aku sedang sangat bingung tentang
perasaanku sendiri. Dari dalam hati aku ingin sekali hanya memiliki Don, dan
Don hanya jadi milikku, entah kenapa.
“Hey, you girl, you need a great meal
increase your mood, do you have some free time tonight?”
“Sure,”
“Ok, I will pick you up at 7 pm, wear your
best dress,” dan akhirnya dia memberikan senyumannya. to be continue
Tidak ada komentar:
Posting Komentar