Rabu, 01 April 2015

Tiffany's Bag #4



Tepat pukul 11 malam waktu setempat, tiba-tiba ada orang mengetuk pintu. Dengan sedikit rasa takut dan was-was aku pun membukakan pintu. Siapa yang datang selarut ini. Dan ketika aku membuka pintu tampak seorang gadis, mungkin ini anak gadis Sam yang dia ceritakan. Tanpa berkata sepatah kata pun gadis itu masuk dan langsung menuju ke sebuah kamar di sebelah kamar tamu. Dan aku, terdiam dan terheran-heran melihat gadis itu. Benar. Dia adalah gadis buta yang aku lihat tadi sore. Aku benar-benar bingung. Dan otak ini penuh dengan teka-teki.
Aku pun terbangun sangat pagi, benar, rasanya aku tidak bisa tidur terlalu lelap memikirkan teka-teki yang sangat merajai otakku. Aku pun menghilangkan penat keluar rumah dengan membawa sebuah kamera. Aku pun mulai dikejutkan dengan hal yang baru lagi. Tepat di beranda rumah Sam, gadis itu duduk dan terus-terusan memeluk  sebuah kemeja.
“Hey, I’m Rey, Sam let me to sleep on his home, and you?”
“Oh, Sam, always do the same way.” Jawabnya tanpa menoleh ke arahku sedikitpun.
“I’m Tiffany, his daughter. And you are a tourist, right?”
“Yes, thanks for your family kindness.. why don’t you sleep?”
“I can’t. I miss my husband. He never back since that day, he lie on me.” Jawabnya dengan sangat datar.
“So, you do this way everynight?”
“Yes, and I’m happy to be blind like this, because  I don’t want to see the world without him.”
“Oh..” speechless.
“Sam always try to find another man for me, I hate him!”
“I’m sorry if I..”
“It’s Ok, you are not the first. Why he did like this? He even don’t know how’s my feeling? He even don’t know that I have a husband.”
“I’m sorry about that accident..”
“He never die, hik..” dan akhirnya, wanita ini menunjukkan sisi melankolis dan kerapuhannya. Dia berusaha dengan sangat kuat untuk menutupi ini.
“Do you need a shoulder to cry on?” dan dia langsung meraba ke arahku dan menarik tubuhku. Dia memelukku dengan sangat erat. Kasian. Rasa iba ini semakin memenuhi perasaanku. Dia sepertinya sangat rapuh dan kosong.
“I miss him so much, hik hik hik.. why it happened so fast?!! God was so unfair!!! Hik hik hik.. “ aku hanya bisa berdiam.
“God have bigger plan for you someday.”
“No, I have no future. I’m blind, I have nobody anymore, hik hik..”
“Someday, you will understand. Maybe you can see the world again.”
“No! I don’t want to see the world anymore, I just want  to see him.” Sepertinya Tiffany benar-benar tidak ingin sembuh. Dia seperti menghukum dirinya sendiri.  (to be continue)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar