Selasa, 28 April 2015

Ben and Frapuccino #7



Semenjak hari itu, aku pun memutuskan untuk stay di Kota ini. Aku sudah berbulat tekad untuk meninggalkan studiku di London untuk Ben. Bodoh memang, tapi aku masih ingat pesan terakhirnya dan itu selalu menghantui pikiranku.
Dengan perlahan aku pun mulai bisa hidup. Ya, hidup yang tidak hanya menghirup udara dan kemudian bernafas. Hidup yang penuh dengan aktivitas, bekerja, berbicara dengan orang, sampai berinteraksi dengan orang baru. Tapi kebiasaanku untuk selalu menunggu Ben sepulang kerja memang tidak pernah aku tinggalkan. Aku percaya, Ben pasti akan datang.
Di kantorku, aku hanya memiliki beberapa teman, karena aku lebih banyak diam dan menyendiri. Ya, hilangnya Ben untuk kedua kali ini memang mengubah siapa aku yang sebenarnya. Merubah semua hidupku dan mematikan karakterku. (to be continue)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar