Senin, 18 Mei 2015

Jess and Noah #6



Malam ini aku tidak bisa tidur. Memikirkan gadis kecil itu. Rasanya hantu ini mulai membayangi dan menggerogoti seluruh akal sehatku. Aku putuskan untuk menghilangkan penat di luar. Kukenakan Green Quilted Jersey Jacket  dan perlahan aku melaju entah kemana. Aku ga tau harus kemana, aku  hanya ingin menghilangkan penat.
Aku berhenti di sebuah jalan sepi, gila memang, dan aku pun merenung di sana. Namun tiba-tiba angin kencang menghampiriku ketika sebuah mobil melaju kencang melewatiku. Mata ini langsung mengarah pada plat nomor mobil itu, ya, tidak salah, itu mobilnya. Aku pun mengejar mobil itu dengan segera. Hebat, dia menyetir dengan sangat cepat dan hampir membuat adrenalin ini terpacu. Ya, dia membuat adrenalin ini terpacu lagi.
Dengan tiba-tiba dia menghentikan mobilnya, sepertinya dia mulai menyadari bahwa aku mengikutinya. Perlahan aku keluar dari mobil dan menghampirinya.
“Mau apa lo?”
“Maaf,  aku ga bermaksud membuatmu takut,”
“Lo mau culik gue? Bunuh gue? Rampok gue? Silahkan.”
“Jesse, sorry, aku  ga berniat jahat sama kamu,”
“Lo tau nama gue?”
“Oke, bisa kita duduk dan aku akan jelaskan semuanya,” mengejutkan ketika dia masuk ke dalam mobilku dan tanpa berkata apapun. Baiklah, gadis ini memang penuh dengan kejutan.
Thanks udah percaya,”
“Bawa gue pergi dari tempat ini,”
“Maaf, tapi mobil kamu?”
“Biarin, ga bakalan ilang,” jawabnya dengan sangat cuek.
“E,oke.” Ya, aku tidak bisa berkata apapun.
Mobil ini melaju entah kemana, aku bingung harus membawa nya kemana. Dan suasana heningpun terasa sangat mencekam. Sementara jantung ini berdetak semakin kencang, ya, kencang dan semakin kencang.
“Bawa gue pulang ke rumah lo, gue ga punya rumah.” Katanya dengan tiba-tiba.
“Oke.” Aku hanya bisa berkata itu. Ya, badanku gemetar, jantung ini berdetak tak beraturan, dan mulut ini seolah terkunci rapat.
Sorry, kebetulan aku tinggal di apartemen, kamu ga keberatan kan?”
It’s oke.”
“Kamu bisa tidur di kamar, biar aku yang tidur di sofa,”
“Gue butuh temen buat malam ini, lo mau kan nemenin gue ngobrol sampe pagi,”
“Ee,boleh.”
Oke, I need a ciggarete, do you have some?”
“Sorry, I do not smoke,” jawabku pelan.
“A kind of drink maybe, wine, or something else?”
“No,”
“Baiklah lelaki baik-baik, you lie on me, apa yang gue temuin di rak dapur lo,”
“Oh, sorry, aku hampir lupa, itu kenang-kenangan teman kantor ketika berlibur ke luar, dan karena aku tidak pernah meminumnya, aku bahkan lupa,”
You must taste this,” dan dia memaksaku untuk mencoba minuman yang aku hindari.
NO..”
“Ya, once, just try this..”
“Oke.”  Rasanya aku sudah lepas dari sebuah penjara baik-baik. Selama ini aku menghindari rokok , alkohol, aku habiskan hidupku untuk bekerja dan membaca buku. Ini benar-benar hari yang gila. Dan aku menikmatinya.  (to be continue)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar