Kamis, 14 Mei 2015

Jess and Noah #5



Rasanya 3 minggu ini tidak sia-sia ketika melihat seorang gadis kecil itu berlari masuk dengan basah kuyup dan bergegas naik dan masuk ke sebuah ruangan. Aku rasa dia pemilik kafe ini atau orang penting di tempat ini. Aku pun segera memanggil salah satu pelayan di kafe ini.
“Ada yang bisa saya bantu, Pak?”
“Saya mau tau, siapa gadis yang basah kuyup tadi? Maksud saya, apa dia pemilik kafe ini?”
“E,maaf pak, mungkin yang bapak maksud Mbak Jesse,”
“O, Jesse namanya,”
“Iya Pak, ada yang bisa saya bantu lagi?”
“Saya ingin mengembalikan sesuatu ke dia, apa saya bisa menemuinya ke atas?”
“Hmm, saya mohon maaf Pak, tapi tidak boleh siapapun naik ke kantor atas selain ibu Jesse dan pemilik kafe ini, Pak.”
“Baiklah, kalau begitu apa saya bisa menemui pemilik kafe ini sekarang?”
“Mohon maaf pak, kebetulan Ibu Nels nya tidak ada di tempat, “
“Baik, terima masih.”
Selang beberapa menit setelah itu tampak Jesse berlari keluar. Spontan kaki ini langsung mengejarnya. Hujan lebat, rasa khawatir tiba-tiba  mendera seluruh perasaanku.
“Hey!” teriakku. Tanpa menengok sedikitpun dia mulai menaiki mobilnya dan melaju dengan sangat kencang. Baiklah, kali ini usahaku sia-sia. Aku pun beranjak dari tempat ini sambil menggenggam korek api kecil ini.  (to be continue)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar