Selasa, 24 Februari 2015

Ayah Untuk Ayah #6



Setelah kami menikah akhirnya aku mulai bisa menerima semua penyesalan Denni, yah, dengan petuah Banu. Dia membuatku mengerti betapa menyesalnya ayah saat ini, dan rasa benciku kepadanya perlahan mulai pupus.
Aku sangat senang setiap kali Banu mengajari Ayah melakukan sesuatu, dari menggunakan sendok, makan, berjalan, dia sangat sabar. Benar-benar sosok ayah yang selama ini aku cari, bahkan Deni, ayahku yang sebenarnya nampak seperti anak kecil yang sedang belajar berjalan dengan ayahnya, yaitu Banu. Semuanya berbalik, Deni mulai diajari sembahyang oleh Banu. Bahkan Banu meluangkan banyak waktunya untuk mengajari Ayah membaca Al Quran, betap baiknya laki-laki ini. Dia tidak hanya merubah  semua kebencianku, juga berusaha membuktikan bahwa itu semua benar. Aku tidak boleh terus-terusan membenci ayahku sendiri, karena sekarang dia jauh berbeda dengan yang dulu. Memaafkan dan keikhlasan kata Banu. Dan sekarang, hubunganku dengan ayahku mulai membaik, dan aku mulai berani untuk berinteraksi dengan ayahku tanpa ada rasa takut dengan traumatik. Aku benar-benar sangat menyayangi Banu.

Ayah untuk ayah
Mengubah kontras menjadi senada
Ayah untuk ayah
Menukar rasa benci dengan kasih sayang
Menolak rasa takut dan kegelisahan
Ayah untuk Ayah
Butuh berjuta kata untuk menulis betapa mulianya dia
Dan betapa beruntungnya aku menemukan ayah untuk ayahku

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar