Indonesia, akhirnya aku pulang ke kampung halaman. Aku pun mulai membangun hidup ku kembali. Ya,
aku pun membuat sebuah bisnis yang terisnpirasi dari Tiffany. Sebuah brand yang
aku dedikasikan untuk gadis yang hanya bisa aku kagumi, “Tiffany’s Bag
Company”.
Semua hidupku berubah semenjak kepulanganku dari Spanyol. Aku pulang
dengan meninggalkan sebuah luka. Setelah 2 tahun berjalan semenjak hari itu aku
masih belum bisa melupakan Tiffany. Dia memang benar-benar menyita semua ruang
hatiku. Kadang akal sehat ini terhapus dengan nama Tiffany dan Tiffany.
Bodohnya, bahkan wanita itu tidak akan mungkin memikirkanku satu inchi pun.
Siang ini aku berencana untuk menuju kantor, bersyukur setidaknya nama
Tiffany membawa keberuntungan untuk bisnisku. Walaupun aku tidak bisa
mendapatkan hati Tiffany yang sebenarnya. Dan aku pun menuju ke sebuah coffe
corner untuk menemui sahabat lamaku.
“Lo apa kabar?”
“Gue semakin gila, haha, lo?”
“I’ve got your room!!” dia mulai antusias.
“Congrat ya, akhirnya, lo bisa dapetin jabatan itu juga, hahaha..”
“Hahaha, thanks. Let’s celebrate it, gue undang lo ke
rumah gue nanti malam ya, ada pesta kecil-kecilan, gue harap lo bisa dateng,
sekalian ngerayain hari pertunangan gue.”
“Lo tunangan?!!” aku sedikit terkejut.
“Yes, akhirnya gue nemuin cewek yang sangat sempurna, she’s
a designer, makanya dateng, tar sekalian gue kenali ke dia,”
“Siapa cewek paling malang itu?”
“Hahaha, enak aja, yah, paling ga gue udah laku, daripada lo, masih
aja mikirin cewek Spanyol yang ga mungkin bisa jadi bini lo itu, lo wajib
dateng tar malem, banyak cewek lajang disana, haha, lo bisa milih deh, dari muka
lokal, interlokal, bahkan internasional, haha..”
“Bisa aja lo,” jawabku ketus.
“Kalo lo ga dateng, lo gue end.
Haha. Gue cabut duluan ya, ada janji sama calon bini gue buat jemput client penting dia.”
“Ya sana.” (to be continue)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar