Sabtu, 15 Agustus 2015

PDA #7


Semenjak hari itu setiap kali aku melakukan meeting dengan Willy terasa sangat aneh. Ah, ini semua salah Dilla. Bahkan aku melakukan blind date dengan clientku sendiri.  Kurang bitchy apa lagi aku? Dating with my boss and then my client? Dan ketika aku sedang menjelaskan tentang semua runtutuan pekerjaan, tiba-tiba dia memotongku.
“Have any plan after office hours?” kamu tau hal apa yang terlintas pertama kali saat dia mengucapkan kalimat itu. Yang aku bayangkan adalah dia mencoba menggodaku, dan mengajakku tidur untuk melancarkan pekerjaanku. Oh, this dirty mind, shit!
“No, why?”
“Dinner?”
“Hmmm,”
“Gue ga bakalan ngajak lo tidur, you are not my type, just casual dinner,”
“Let me think,” baiklah, lelaki ini memang jauh menyebalkan.
“Okey, text me after you decided to have dinner with me, bye,”  belum selesai aku menyelesaikan pekerjaanku, dia menghilang seperti biasanya. Mana mungkin aku betah makan di depannya. Ga akan!
Tiba-tiba Teddy berdiri di depanku ketika aku sedang menata berkas dan draft di meja.
“Busy?”
“Ya,” jawabku.
“Dinner?”
“No,”
“Why?”
“Aku ada janji dengan orang lain,”
“Siapa? Kamu pasti bohong, come on, bukan seperti itu caranya, jangan menghindar,”
“Seriously, I have a dating with a  guy,”
“Hey, young lady, dont lie to me, hahaha, come on,” dia baru saja menertawakanku? Sebegitu bodohkan aku dihadapannya?
“No, he is my boyfriend, so you may go.” dan diapun terdiam. Akhirnya Ted, aku bisa membuatmu diam.   (tobe continue)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar