Malam
ini aku tidak bisa tidur. Memikirkan gadis kecil itu. Rasanya hantu ini mulai
membayangi dan menggerogoti seluruh akal sehatku. Aku putuskan untuk
menghilangkan penat di luar. Kukenakan Green Quilted Jersey Jacket dan perlahan aku melaju entah
kemana. Aku ga tau harus kemana, aku
hanya ingin menghilangkan penat.
Aku
berhenti di sebuah jalan sepi, gila memang, dan aku pun merenung di sana. Namun
tiba-tiba angin kencang menghampiriku ketika sebuah mobil melaju kencang
melewatiku. Mata ini langsung mengarah pada plat nomor mobil itu, ya, tidak
salah, itu mobilnya. Aku pun mengejar mobil itu dengan segera. Hebat, dia
menyetir dengan sangat cepat dan hampir membuat adrenalin ini terpacu. Ya, dia
membuat adrenalin ini terpacu lagi.
Dengan
tiba-tiba dia menghentikan mobilnya, sepertinya dia mulai menyadari bahwa aku
mengikutinya. Perlahan aku keluar dari mobil dan menghampirinya.
“Mau
apa lo?”
“Maaf, aku ga bermaksud membuatmu takut,”
“Lo
mau culik gue? Bunuh gue? Rampok gue? Silahkan.”
“Jesse,
sorry, aku ga berniat jahat sama kamu,”
“Lo
tau nama gue?”
“Oke,
bisa kita duduk dan aku akan jelaskan semuanya,” mengejutkan ketika dia masuk
ke dalam mobilku dan tanpa berkata apapun. Baiklah, gadis ini memang penuh
dengan kejutan.
“Thanks udah percaya,”
“Bawa
gue pergi dari tempat ini,”
“Maaf,
tapi mobil kamu?”
“Biarin,
ga bakalan ilang,” jawabnya dengan sangat cuek.
“E,oke.”
Ya, aku tidak bisa berkata apapun.
Mobil
ini melaju entah kemana, aku bingung harus membawa nya kemana. Dan suasana
heningpun terasa sangat mencekam. Sementara jantung ini berdetak semakin
kencang, ya, kencang dan semakin kencang.
“Bawa
gue pulang ke rumah lo, gue ga punya rumah.” Katanya dengan tiba-tiba.
“Oke.”
Aku hanya bisa berkata itu. Ya, badanku gemetar, jantung ini berdetak tak
beraturan, dan mulut ini seolah terkunci rapat.
“Sorry, kebetulan aku tinggal di
apartemen, kamu ga keberatan kan?”
“It’s oke.”
“Kamu
bisa tidur di kamar, biar aku yang tidur di sofa,”
“Gue
butuh temen buat malam ini, lo mau kan nemenin gue ngobrol sampe pagi,”
“Ee,boleh.”
“Oke, I need a ciggarete, do you have some?”
“Sorry, I do not smoke,” jawabku pelan.
“A kind of drink maybe, wine, or something
else?”
“No,”
“Baiklah
lelaki baik-baik, you lie on me, apa
yang gue temuin di rak dapur lo,”
“Oh,
sorry, aku hampir lupa, itu
kenang-kenangan teman kantor ketika berlibur ke luar, dan karena aku tidak
pernah meminumnya, aku bahkan lupa,”
“You must taste this,” dan dia memaksaku
untuk mencoba minuman yang aku hindari.
“NO..”
“Ya, once, just try this..”
“Oke.” Rasanya aku sudah lepas dari
sebuah penjara baik-baik. Selama ini aku menghindari rokok , alkohol, aku
habiskan hidupku untuk bekerja dan membaca buku. Ini benar-benar hari yang
gila. Dan aku menikmatinya. (to be continue)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar