Setelah makan malam yang aneh itu, akhirnya dia mengantarku pulang ke
apartemen. Dan dalam perjalanan kami masih saja terdiam. Aku pun bingung harus
memulai pembicaraan darimana. Aku masih saja terbayang dengan ucapannya di
restaurant tadi.
Dia mengantarku sampai di depan pintu.
“Hmm, Ok, I have to go,”
“Yaa..”
“Bye..” sepertinya kata ‘bye’ dari mulutnya tampak mengambang.
“Ee, would you stay?” entah
setan darimana yang memaksaku untuk mengatakan ini. Perasaan lega pun
terselimuti setelah kalimat itu terucap.
“With my pleasure,” kemudian
dia merangkulku dan menggandengku masuk ke apartemen. And we spent the night with a beautiful way. Rasanya indah sekali
ketika aku berada di atas dada yang bidang ini. Aku merasakan this is the real love. (to be continue)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar