Setelah makan siang dia pun mengajakku ke sebuah mall, setelah aku
berganti pakaian kerjaku tentunya. Dia membeli satu stel pakaian yang tidak
biasa dia kenakan. Sebuah kaos polo dan celana pendek caky, dia tampak lebih
segar dan muda.
“You look young,” pujiku.
“Hahaa, I’m already old, kemana kita pergi?”
“Nonton?”
“Good idea,”
Kami pun melakukan maraton kegiatan yang aku bilang, berbeda. Menonton,
Gokart, dan kemudian disusul dengan menaiki wahana-wahana anak. Itu sungguh
luar biasa rasanya. Kami mencoba setiap wahana yang ada, bak anak kecil yang
lapar akan permainan. Dan malampun kami habiskan di sebuah kafe fastfood.
“Hari ini luar biasa!” Gunung berkomentar dengan sangat antusias.
“Rasanya sudah sepuluh tahun aku tidak makan ditempat ini, fastfood,”
“Aku mungkin sudah 20 tahun, hahaha..” dia tertawa dengan sangat lepas.
“Haha, maraton hari ini benar-benar gila, I feel like a teenage again,” kataku sambil terus mengunyah burger
yang aku genggam dengan kedua tanganku.
“You just change who I really am,”
dan itu saja tanggapannya. Dibalik senyumannya menyimpan segudang makna. Aku sangat
tampak salah tingkah. (to be continue)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar