Sudah 3 bulan Guntur tidak memberiku kabar, ya, aku sedikit melupakannya
karena dia tiba-tiba menghilang dari kehidupanku. Perasaan bersalah dan
berkhianat terus sama menghantuiku. Rasanya tidak adil jika benar dia di sana bekerja
keras untukku, dan aku malah mengkhianatinya dengan atasanku. Dan tepat pukul 7
malam di hari sabtu ini aku sendirian merenungi nasib. Tapi tiba-tiba handphone
ku berdering.
Kring kring kring
“Hallo,”
“Nak, ini Mama, besok malam kamu ada acara ga?”
“Hmmm, ga ada sih ma, kenapa? Mama suruh aku pulang?” kataku.
“Kalo masih banyak kerjaan gausah pulang dulu gapapa, Mama lagi ada di
Jogja sama Papa kok,”
“Acara apa Ma?”
“Acara kunjungan ke Budhe kamu saja kok, oiya, kalo besok malam ga ada
kegiatan, temani anak teman Papa ya,”
“Blind date seperti biasa?”
“Ya, hanya berkenalan saja nak,”
“Tapi maa...”
“GA ADA TAPI-TAPIAN, BESOK TEMUI DIA DI RESTAURANT GOLDEN JAM 7 MALAM DI
MEJA 8!”
“Iiiiiiiiiii iyaaaa ma,” aku sedikit terkejut, ga biasanya Mama setegas
ini.
“Yasudah, Mama masih harus ketemu Budhemu, hati-hati ya nak,”
“Iyaa Mama...” (to be continue)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar