Setelah kami menikah akhirnya aku mulai bisa
menerima semua penyesalan Denni, yah, dengan petuah Banu. Dia membuatku
mengerti betapa menyesalnya ayah saat ini, dan rasa benciku kepadanya perlahan
mulai pupus.
Aku sangat senang setiap kali Banu mengajari Ayah
melakukan sesuatu, dari menggunakan sendok, makan, berjalan, dia sangat sabar. Benar-benar
sosok ayah yang selama ini aku cari, bahkan Deni, ayahku yang sebenarnya nampak
seperti anak kecil yang sedang belajar berjalan dengan ayahnya, yaitu Banu.
Semuanya berbalik, Deni mulai diajari sembahyang oleh Banu. Bahkan Banu
meluangkan banyak waktunya untuk mengajari Ayah membaca Al Quran, betap baiknya
laki-laki ini. Dia tidak hanya merubah
semua kebencianku, juga berusaha membuktikan bahwa itu semua benar. Aku
tidak boleh terus-terusan membenci ayahku sendiri, karena sekarang dia jauh
berbeda dengan yang dulu. Memaafkan dan keikhlasan kata Banu. Dan sekarang,
hubunganku dengan ayahku mulai membaik, dan aku mulai berani untuk berinteraksi
dengan ayahku tanpa ada rasa takut dengan traumatik. Aku benar-benar sangat
menyayangi Banu.
Ayah
untuk ayah
Mengubah
kontras menjadi senada
Ayah
untuk ayah
Menukar
rasa benci dengan kasih sayang
Menolak
rasa takut dan kegelisahan
Ayah
untuk Ayah
Butuh
berjuta kata untuk menulis betapa mulianya dia
Dan
betapa beruntungnya aku menemukan ayah untuk ayahku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar