Semenjak hari itu setiap kali aku
melakukan meeting dengan Willy terasa sangat aneh. Ah, ini semua salah Dilla.
Bahkan aku melakukan blind date dengan clientku sendiri. Kurang bitchy apa lagi aku? Dating with my
boss and then my client? Dan ketika aku sedang menjelaskan tentang semua
runtutuan pekerjaan, tiba-tiba dia memotongku.
“Have any plan after office hours?” kamu
tau hal apa yang terlintas pertama kali saat dia mengucapkan kalimat itu. Yang
aku bayangkan adalah dia mencoba menggodaku, dan mengajakku tidur untuk
melancarkan pekerjaanku. Oh, this dirty mind, shit!
“No, why?”
“Dinner?”
“Hmmm,”
“Gue ga bakalan ngajak lo tidur, you are
not my type, just casual dinner,”
“Let me think,” baiklah, lelaki ini
memang jauh menyebalkan.
“Okey, text me after you decided to have
dinner with me, bye,” belum selesai aku
menyelesaikan pekerjaanku, dia menghilang seperti biasanya. Mana mungkin aku
betah makan di depannya. Ga akan!
Tiba-tiba Teddy berdiri di depanku
ketika aku sedang menata berkas dan draft di meja.
“Busy?”
“Ya,” jawabku.
“Dinner?”
“No,”
“Why?”
“Aku ada janji dengan orang lain,”
“Siapa? Kamu pasti bohong, come on, bukan
seperti itu caranya, jangan menghindar,”
“Seriously, I have a dating with a guy,”
“Hey, young lady, dont lie to me,
hahaha, come on,” dia baru saja menertawakanku? Sebegitu bodohkan aku
dihadapannya?
“No, he is my boyfriend, so you may go.”
dan diapun terdiam. Akhirnya Ted, aku bisa membuatmu diam. (tobe continue)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar